Kamis, 26 Agustus 2010

Tenzing Norgay तेन्जिङ नोर्गे शेर्पा


Tenzing Norgay (dalam Bahasa Nepal : तेन्जिङ नोर्गे शेर्पा, GM (Mei 1914 - 9 Mei, 1986), sering disebut Sherpa Tenzing, adalah seorang pendaki gunung Sherpa di Nepal. Sekitar ulang tahunnya yang ke-39 yaitu pada 29 Mei 1953, ia dan Sir Edmund Hillary adalah orang-orang yang pertama kali mencapai puncak Gunung Everest.

Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya…mungkin juga
belum…bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary…ya
kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya
atau pernah mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau
sewaktu mengikuti seminar.

Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang
pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi
dunia Puncak Gunung Everest. Tetapi saat ini bukan Sir Edmund
Hillary yang akan kita bahas, tetapi Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai
pemandu bagi para pendaki gunung yang berniat untuk mendaki gunung
Everest. Tenzing Norgay menjadi pemandu (orang nepal menyebutnya
Sherpa) bagi Sir Edmund Hillary.

Pada tanggal 29 Mei 1953 jam
11.30
, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil
menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi Everest pada ketinggian 29,028
kaki diatas permukaan laut dan menjadi orang pertama didunia yang
kemudian menjadi inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki
berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka.

Pada rentang waktu
tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh tim ekspedisi yang
berusaha menaklukkan Everest mengalami kegagalan.

Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangat fenomenal
mengingat baru berakhirnya Perang Dunia II dan menjadi semacam
inspirator untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa
di dunia. Karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan
gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat
itu Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal di
seluruh dunia.

Tetapi dibalik keberhasilan itu Tenzing Norgay memiliki peran yang
sangat besar, mengapa Tenzing Norgay tidak menjadi terkenal dan
mendapatkan semua yang didapatkan oleh Sir Edmund Hillary padahal
ia adalah sang pemandu yang membantu dan mengantarkannya mencapai
Puncuk Mount Everest? Seharusnya bisa saja ia lah orang pertama
yang menginjakkan kaki di puncak Mount Everest bukan Sir Edmund
Hillary.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali
dari puncak Mount Everest , hampir semua reporter dunia berebut
mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang
mewawancarai Tenzing Norgay, berikut kutipan wawancara dengan Tenzing Norgay.

Reporter : Bagaimana perasaan anda atas keberhasilan menaklukkan
puncak gunung tertinggi di dunia?

Tenzing Norgay : Sangat senang sekali

Reporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary,
tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda
yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount
Everest?

Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah
mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk
menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang
berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia….

Reporter : Mengapa Anda lakukan itu???

Tenzing Norgay : Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian
saya…..impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan
dia meraih IMPIAN nya.

Ya, itulah sekelumit kisah tentang seorang pemandu pendaki bernama
Tenzing Norgay. Ia tidak menjadi serakah, ataupun iri dengan
keberhasilan, nama besar dan semua penghargaan yang diperoleh Sir
Edmund Hillary. Ia cukup bangga dapat membantu orang lain mencapai
& mewujudkan IMPIAN nya.

Dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja kita secara
pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk fokus kepada diri kita
sendiri, siapa yang mendapat nama, apa yang kita dapatkan, bonus,
penghargaan, insentif dan sebagainya. Sebagai renungan “Bisakah
kita menjadi seperti Tenzing Norgay?”
…..sebenarnya bukan Bisa
atau Tidak…tapi MAU atau TIDAK!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar